-->

CINTA KITA IMITASI

- March 22, 2017
advertise here
advertise here

Parenting                                     vol : 19
"CINTA KITA IMITASI"

Bismillah,
Ayah bunda,
Disepakati bersama bahwa orang tua bekerja membanting tulang, memeras keringat, lembur, kerja ini kerja itu kalau ditanya pasti untuk anak.
Benarkah?

Sejenak kita lihat realita@

Seorang ayah berangkat kerja dari pagi pulang sore, sampai dirumah masih membawa setumpuk pekerjaan yang harus diselesaikan. Waktunya dirampas oleh pekerjaan kantor dan sederet agenda rapat, menguras jiwa dan raga hingga tak tersisa berbagi cinta dengan sang buah hati. Ketika anak2 lucu menyambut dengan celotehnya yang manja sang ayah yang lelah menepis tangan-tangan mungil seraya berkata, "ini bu anak-anak tolong diurus, aku capek nih, tugasku kan cari duit...".

Dipotret lain@
Seorang ibu super sibuk nenyerahkan pengasuhan anaknya pada si embah. Konsentrasinya tercurah untuk pekerjaan. Tak pelak ia sering tinggalkan buah hatinya berhari-hari untuk raker atau mengisi seminar. Maklumlah ia juga seorang mutivator terkenal.

Ayah bunda,
Apakah kita mirip dengan 2 contoh tersebut?
Sebenarnya bukan masalah berkerjanya yang dipersoalkan karena bekerja itu adalah kewajiban kita yang akan dinilai ibadah. Tetapi masalahnya adalah bagaimana peran kita sebagai orang tua yang mempunyai kewajiban terhadap tumbuh kembang anak.
Ketahuilah ayah bunda,
Ternyata anak tidak hanya membutuhkan materi belaka tetapi lebih dari itu ia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Material berupa asupan makanan padat gizi akan membuat badan sehat dan pertumbuhannya normal, sedang kasih sayang akan menjadikan si buah hati memiliki perkembangan psikologis yang lebih baik. Pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis yang baik akan membantu anak besar dalam rengkuhan cinta yang sehat dan berkepribadian mulia.
Lalu...
Akankah kita masih terpenjara model lama ?
Dan tak mau melepaskan diri untuk belajar menjadi orang tua yang asyik menyenangkan?

@Jika anda merasa sibuk, bukankah Nabi Muhammad lebih sibuk tetapi beliau sempatkan bermain kuda-kudaan dengan buah hatinya dan membelai anak-anaknya para sahabat......?

Ketahuilah ayah bunda,
Waktu untuk membersamai anak-anak kita itu hanya sebentar.
Sebentar sekali....
Tak lama lagi ia tumhuh dewasa
Tak lama lagi ia ke pesantren
Tak lama lagi ia meninggalkan kita

Waktu yang sebentar ini jangan sia-siakan
Mari kita belai rambut anak kita
Mari kita tepuk mesra pundaknya
Mari kita rangkul dengan bisikkan doa
Mari muroja'ah bersama
Mari lakukan
Jangan ditunda!

Ayah bunda,
Yang mengerikan namun tak banyak disadari
Ternyata sikap kita sekarang ini akan dicontoh oleh anak-anak untuk kelak bersikap kepada kita.

Saat kita sudah tua dan sakit-sakitan lalu kita minta anak untuk menjaga akankah kita menunai sikap anak seperti sikap kita yang sedikit acuh kepada anak sekarang ini? Renungkun di qolbu yang dalam, bagaiman perasaan hati kita jika saat-saat kita membutuhkan kehadiran mereka ternyata anak kita bilang, "maaf yah aku ga bisa nungguin ayah, ini baru sibuk, ntar sore meeting dengan karyawan, besuk seminar ke luar kota,dll...." bahkan urusan pengasuhannya mau mbayarin tetangga.... menyedihkan.....

Anak-anak meniru persis pola sikap kita waktu kecil@

Akankah kita bermahal-mahal untuk memberi cinta?
Akankah kita menyerahkan pengasuhan kepada orang lain?

Ayah bunda,
Semoga disela-sela kesibukan kita
Masih menjadi agenda utama untuk tetap berbagi cinta dengan buah hati kita.
Semoga......

Jakarta, 23 Maret 2017
Dari dan untuk kang Risdy
-----------------------------------------
Yang belajar menjadi orang tua@

Advertisement advertise here


EmoticonEmoticon

 

Start typing and press Enter to search